Cari Blog Ini

Kamis, 10 Maret 2011

DESKRIPSI TANAH DAN BATUAN

DESKRIPSI TANAH (Untuk Geologi Teknik)

1.         Kekuatan
Tanah Kohesif
Kondisi
Kuat Geser Undrained (kN/m2)
Nilai N
Test di Lapangan
Sangat lunak (very soft)
<20
<2
Mengalir di sela-sela jari ketika diperas dalam tangan
Lunak (Soft)
20 - 40
2 - 4
Mudah ditekan dengan ibu jari, dapat dibentuk dengan tekanan jari ringan
Teguh (Firm)
40 - 75
4 - 8
Dapat ditekan dengan ibu jari, dapat dibentuk dengan tekanan jari yang kuat.
Kaku (Stiff)
75 - 150
8 - 15
Dapat ditekan dengan ibu jari, tidak dapat dibentuk dengan jari tangan.
Sangat kaku (Very stiff)
150 - 300
15 - 30
Dapat ditekan dengan kuku ibu jari, dapat ditusuk dengan pisau sampai kedalaman 15 mm.
Keras (Hard)
>300
>30
Tidak dapat ditekan dengan kuku ibu jari

Tanah Non-kohesif (Kepadatan)
Kondisi
Nilai N
Test di lapangan
Sangat lepas (very loose)
0 - 4
Mudah digali dengan sekop
Lepas (Loose)
4 - 10
Agak susah digali, pasak susah untuk ditancapkan
Agak padat (Medium dense)
10 - 30
Sulit dipindahkan dengan sekop dan pasak sulit ditancapkan
Padat (Dense)
30 - 50
Pasak tidak dapat ditancapkan, untuk dipindahkan/digali memerlukan peralatan tambahan
Sangat padat (very dense)
Lebih dari 50
Sulit untuk diangkat/dipindahkan

Tanah Non-kohesif (Derajat sementasi)
Kondisi
Test lapangan
Tersementasi buruk (poorly cemented)
Ketika digali terdapat bongkahan-bongkahan yang dengan mudah dihancurkan oleh tekanan ibu jari
Tersementasi (cemented)
Digali berbentuk bongkahan-bongkahan yang tidak dapat dipecahkan lagi menjadi bongkahan-bongkahan yang lebih kecil.

2.         Warna

Parameter
Istilah
Nilai
Terang, Gelap
Warna Tambahan
Kemerah mudaan, Kemerahan, Kekuning-kuningan, Kejingaa-jinggaan, Kebiru-biruan, Kecoklat-coklatan, Kehijau-hijauan, Keabu-abuan
Warna Utama
Merah muda, Merah, Kuning, Jingga, Coklat, Hijau, Biru, Ungu, Putih, Abu-abu, Hitam

Catatan:                Untuk distribusi warna yang seragam, tentukan dulu warna dasarnya kemudian tambahkan nilai warna dan atau warna tambahan jika perlu. Jika distribusi warnanya tidak seragam, lakukan deskripsi warna seperti diatas, kemudian tambahkan keterangan tambahan seperti berbintik-bintik, belang dsb.
                                Contoh: Coklat terang kekuningan dengan bintik merah. Beri informasi apakah contoh dalam kondisi basah atau kering ketika dideskripsi.


3.         Plastisitas       

Kondisi
Test di lapangan
Rentang batas cair
Non-plastis
Tanah jika digulung-gulung sepanjang 40 mm, tebal 6 mm tidak bias terbentuk
-
Agak plastis (Sligthly plastic)
Tanah dapat digulung sepanjang 40 mm dgn tebal 6 mm dan dapat menahan beratnya sendiri, tetapi bila tebalnya 4 mm, tanah menjadi tidak dapat menahan beratnya sendiri


0 – 35 %
Semi plastis (Moderately plastic)
Tanah dapat dibentuk menjadi gulungan sepanjang 40 mm, setebal 4 mm dan dapat menahan beratnya sendiri, tapi bila tebalnya 2 mm tidak dapat menahan beratnya sendiri

35 % - 50 %

Sangat palstis (Very plastic)
Tanah dapat dibentuk menjadi gulungan sepanjang 40 mm, setebal 2 mm serta dapat menahan beratnya sendiri

50 % - 90 %


4.         Struktur/Pelapisan


Tanah berbutir kasar (Bongkah, kerakal, kerikil, pasir)
Kondisi
Identifikasi Lapangan
Homogen/seragam (Homogeneous)
Endapan terdiri dari 1 jaenis tanah yang dominan
Saling melapis/berlapis (Inter stratified/Interbedded)
Terdiri dari lapisan-lapisan dari berbagai jenis, berselang-seling (alternating) atau terdiri dari pita-pita atau lensa-lensa dari material yang berbeda. Skala interval jarak antara lapisan dapat juga digunakan untuk identifikasi
Heterogen (Heterogeneous)
Suatu campuran terdiri dari berbagai tipe material
Lapuk (Weathered)
Partikel-partikel tanah yang melemah, biasanya memperlihatkan pelapisan yang konsentrik (menuju satu titik)

Tanah berbutir halus (Lanau, Lempung)
Kondisi
Identifikasi Lapangan
Bercelah (Fisured)
Terpecah Menjadi fragment polyhedral sepanjang celahnya, Skala interval jarak antara diskontinuitas dapat juga digunakan untuk identifikasi
Homogen/seragam (Homogeneous)
Endapan terdiri dari (terutama) 1 tipe material
Saling melapis/berlapis (Inter stratified/Interbedded)
Terdiri dari lapisan-lapisan dari berbagai jenis, berselang-seling (alternating) atau terdiri dari pita-pita atau lensa-lensa dari material berbeda. Skala interval jarak antara lapisan dapat juga digunakan untuk identifikasi.
Lapuk (Weathered)
Biasanya terdiri dari pecahan-pecahan atau struktur-struktur seperti kolom.

Tanah organik (Lempung organik, Lanau, Pasir dan Gambut)
Kondisi
Identifikasi Lapangan
Berserat/Humus (Fibrous)
Terdapat sisa-sisa tumbuhan dan menyimpan sisa kekuatan
Tak berbentuk (Gambut) (Amorphous)
Tidak terdapat lagi sisa-sisa tumbuhan

b.         Skala pelapisan

Kondisi
Spasi rata-rata (mm)
Pelapisan sangat tebal (very thickly bedded)
Lebih dari 2000
Pelapisan tebal (thickly bedded)
2000 s/d 600
Pelapisan medium (medium bedded)
600 s/d 200
Pelapisan tipis (thinly bedded)
200 s/d 60
Pelapisan sangat tipis (very thinly bedded)
60 s/d 20
Terlaminasi tebal (thickly lamination)
20 s/d 6
Terlaminasi tipis (thinly lamination)
Dibawah 6

5.         Bentuk Partikel & Komposisi

Bentuk Partikel
Angularity (kebersudutan)
Menyudut (Angular)
Agak menyudut (Subangular)
Agak bundar (Subrounded)
Bundar (Rounded)
Bentuk
Equidimensional
Datar (Flat)
Melengkung (Elongated)
Datar dan melengkung (Flat and Elongated)
Tak beraturan (Irregular)
Tekstur Permukaan
Kasar (Rough)
Halus (Smooth)

Komposisi partikel: tergantung pada mineral dan atau tipe batuan yang membentuk partikel batuan tersebut.


6.         Ukuran Partikel/Nama


Jenis
Tipe dasar tanah
Ukuran partikel, mm
Identifikasi Visual
Tanah sangat kasar
Berangkal (Boulders)


Hanya dapat terlihat dilubang galian/bukaan
Kerakal (Cobbles)
Tanah berbutir kasar (Lebih  dari 65% berukuran pasir dan kerikil)
Kerikil (Gravels)
Kasar

Sedang

Halus

Kasar

Sedang

Halus
Dapat dengan mudah untuk dilihat dengan mata telanjang, bentuk partikel dapat dikenal, grading dapt dikenal.
Gradasi baik, rentang yang lebar dari ukuran butiran, terdistribusi dengan baik, gradasi buruk, bukan gradasi yang baik (mungkin seragam, ukuran dari srbagian besar partikel berada pada gradasi sempit atau terjadi perubahan gradasi secara tiba-tiba (gap graded), suatu ukuran tengah (intermediate) partikel.

Pasir
(Sands)
Dapat dengan mudah dikenal dengan mata telanjagn, sedikit atau tidakmempunyai kohesi ketika keadaan kering, gradasi dapat diketahui.
Gradasi bagus, ukura partikel terlacak antara rentang yang lebar, terdeteksi baik. Gradasi buruk (mungkin seragam, ukuran sebagian besar partikel terletak anatara batas-batas yang sempit, atau terjadi perubahan gradasi secara tiba-tiba (gap graded), suatu ukuran tengah partikel kadang-kadang tiak terwakili.
Tanah berbutir halus (Lebih dari 35% berukuran lanau dan lempung
Lanau
(Silts)
Kasar

Sedang

Halus
Hanya lanau yang kasar agak dapat terlihat dengan mata telanjang, memperlihatkan sedikit plastisitas dan ditandai dengan adanya gejala dilatanasi (dilatancy), ukuran butir lebih besar (granular) halus ketika disentuh. Terlarut saat dimasukkan kedalam air,Lumpur mongering dengan cepat, mempunyai nilai kohesi, tetapi mudah menjadi bubuk diantara jari-jari tangan.
Lempung
(Clays)
Hasil dari Lumpur yang mongering dapat dipecahkan, tetapi tidak menjadi bubuk diantara jari-jari, akan trlarut didalam air, tetapi prosesnya lebih lambat dibandingkan lanau, halus ketika disentuh, memperlihatkan sifat plastis tetapi tidak terjadi dilatansi sama sekali. Lengket ditangan, mongering secara perlahan-lahan, mengkerut ketika mngering (dapat dilihat langsung). Biasanya timbul retak-retak. Untuk lempung dengan nilai plastisitas menengah dan tinggi, keadaan sperti diatas akan timbul dengan tingkat menengah sampai tinggi.
Tanah organik
Lempung organic, lanau, pasir
Variasi
Mengandung sejumlah sisa-sisa tumbuhan
Gambut (Peats)
Variasi
Terdapat sisa – sisa tumbuhan, umumnya berwarna coklat gelap atau hitam, seringkali dengan bau yang khas, mempunyai nilai bulk density yang rendah.


Nama untuk material komposit (contoh)
NAMA
KOMPOSISI DARI FRAKSI KASAR/HALUS
KERIKIL sedikit berpasir (slightly sandy GRAVEL)
Sampai 5% pasir
KERIKIL berpasir (sandy GRAVEL)
5% - 20% pasir
KERIKIL sangat berpasir (very sandy GRAVEL)
Pasir diats 20%
KERIKIL/PASIR (GRAVEL/SAND)
Proporsi pasir dan kerikil sama
PASIR sangat berkerikil (very gravelly SAND)
Kerikil diatas 20%
PASIR berkerikil
 20 – 5 % kerikil
PASIR sedikit berkerikil (slightly gravelly SAND)
Sampai 5 % kerikil


7.         Pelapukan

Material vulkanis serta hasil-hasil pelapukan yang mungkin terjasi dari batuan beku, metamorfosa dan tanah-tanah sedimen yang tersementasi.

Tingkat
Deskripsi
Segar (Fresh). Tidak terlihat tanda-tanda pelapukan material batuan, mungkin sedikit terjadi perubahan warna pada bidang diskontinuitas utama
II
Agak Lapuk (Slightly Weathered). Terjadi perubahan warna yang menunjukkan pelapukan material batuan dan bidang diskontinuitas. Seluruh material batuan mungkin berubah warna karena pelapukan.
III
Lapuk Sedang (Moderately Weathered) Kurang dari 50% material batuan beralih ke tanah. Batuan segar atau sudah berubah warna tetap ada sebagai bagian tak menerus atau batuan inti.
Sangat Lapuk (Highly Weathered). Lebih dari 50% material batuan beralih ke tanah. Batuan segar atau sudah berubah warna tetap ada sebagai bagian tak menerus atau batuan inti.
Lapuk Sempurna (Completely Weathered). Seluruh material batuan telah beralih menjadi tanah. Struktur massa asli sebagian masih ada (intact).
VI
Tanah Residual (Residual Soil). Seluruh material batuan telah beralih menjadi tanah. Struktur massa dan material fabric telah hancur. Terjadi perubahan besar dalam volume tetapi tanah belum mengalami transportasi berarti.

   
Lempung sedimen / lanau dan pasir tidak tersementasi

Tingkat
Deskripsi
Segar (fresh). Tidak ada perubahan warna atau penurunan kekuatan
Agak Lapuk (Slightly Weathered). Sedikit terjadi perubahan warna pada celah-celah dan permukaan –permukaan berbentuk blok. Penurunan kekuatan dengan mudah dapat diketahui pada profile bore hole nya.
III
Lapuk Sedang (Moderately Weathered). Terdapat perubahan warna berupa bercak-bercak dan garis-garis pada celah-celah dan permukaan-permukaan bloknya.
IV
Sangat Lapuk (Highly Weathered). Perubahan warna secara total dari masa tanah sebelumnya.
                                                        

Diambil dari hasil desk study dan atau pemetaan geologi atau interpretasi di lapangan.


Kondisi
Test di Lapangan
Sangat sensitive (Highly sensitive)
Berubah menjadi cair kemudian menjadi Lumpur cair ketika diramas dalam tangan
Sensitif sedang (Moderately sensitive)
Menjadi plastis ketika diramas didalam tangan.
Agak sensitive (Slightly sensitive)
Sedikit menjadi agak plastis ketika diramas didalam tangan.


Kondisi
Deskripsi
Kering (Dry)
Warna lebih muda daripada kondisi pada saat keadaan lembap. Pasir menjadi lepas (Loose), tanah lanau menjadi getas (brittle) dan bila pecah menjadi abu. Tanah lempung cenderung akan retak-retak dan tidak dapat dipecahkan oleh jari tangan.
Agak lembab (Sligthly Moist)
Terletak pada gradasi antara keadaan kering dan keadaan lembab.
Lembab (Moist)
Alur kelembapan, cenderung memperlihatkan rentang perubahan warna. Tidak pada kondisi basah atau kondisi kering
Sangat Lembab (Very Moist)
Gradasi antara kondisi lembab dan kondisi basah
Basah (Wet)
Lapisan tipis air terlihat pada butirannya. Gejala rembesan.

CATATAN UNTUK DESKRIPSI INTI BOR

Panjang inti 1.00 – 2.00 m dpt (1.5 m)

TCR %: Total Core Recovery = Inti + kerikil/hancuran
SCR %: Solid Core Recovery = Inti yang utuh
RQD %: Rock Quality Designation = Jumlah inti yang memiliki panjang > 10 cm
If         : Fractured Index = Jumlah rekahan/meter panjang.
                                                                                                                      

DESKRIPSI BATUAN

Untuk Geologi Teknik


Kondisi
Kuat tekan (Kgf/cm2)
Test di Lapangan
Sangat Lemah (Very Weak)
0.6 – 1.25
Mudah dipecahkan dengan tangan. Dapat ditembus pisau hingga 5 mm.
Lemah
(Weak)
1.25 – 5.0
Pecah dengan menekankan palu pada contoh. Tidak dapat ditembus dengan pisau. Dapat digores dengan kuku ibu jari.
Agak Lemah (Moderately Weak)
50 - 125
Dapat dipecahkan diatas telapak tangan dengan memukulkan palu keatas conto. Dapat digores dengan pisau.
Agak Kuat (Moderately Strong)
125 - 500
Dapat dipecahkan bila conto diletakkan diatas benda pejal dan dipukul dengan palu
Kuat
(Strong)
500 - 1000
Susah dipecahkan bila conto diletakkan diatas benda pejal dan dipukul dengan palu
Sangat Kuat
(Very Strong)
1000 - 2000
Perlu dipukul dengan palu berkali-kali untuk meretakkan conto
Amat Sangat Kuat (Extremely Strong)
> 2000
Conto hanya dapat disumbingkan dengan palu


Parameter
Istilah
Nilai
Terang, Gelap
Warna Tambahan
Kemerah-mudaan, Kemerahan, Kekuning-kuningan, Kejingga-jinggaan, Kebiru-biruan, Kecoklat-coklatan, Kehijau-hijauan, Keabu-abuan.
Warna Utama
Merah Muda, Merah, Kuning, Jingga, Coklat, Hijau, Biru, Ungu, Putih, Abu-abu, Hitam


Tingkat
Deskripsi
I
Segar (Fresh). Tidak terlihat tanda-tanda pelapukan material batuan, mungkin sedikit terjadi perubahan warna pada bidang diskontinuitas utama
II
Agak Lapuk (Slightly Weathered). Terjadi perubahan warna yang menunjukkan pelapukan material batuan dan bidang diskontinuitas. Seluruh material batuan mungkin berubah warna karena pelapukan.
III
Lapuk Sedang (Moderately Weathered) Kurang dari 50% material batuan beralih ke tanah. Batuan segar atau sudah berubah warna tetap ada sebagai bagian tak menerus atau batuan inti.
IV
Sangat Lapuk (Highly Weathered). Lebih dari 50% material batuan beralih ke tanah. Batuan segar atau sudah berubah warna tetap ada sebagai bagian tak menerus atau batuan inti.
V
Lapuk Sempurna (Completely Weathered). Seluruh material batuan telah beralih menjadi tanah. Struktur massa asli sebagian masih ada (intact).
VI
Tanah Residual (Residual Soil). Seluruh material batuan telah beralih menjadi tanah. Struktur massa dan material fabric telah hancur. Terjadi perubahan besar dalam volume tetapi tanah belum mengalami transportasi berarti.


            Struktur
Tipe Batuan
Struktur
Sedimen
Berlapis tebal (Bedded)
Berlapis tipis (Laminated)
Metamorfosa
Foliasi (Foliated)
Pitaan (Banded)
Belahan (Cleavege)
Beku
Masif (Massive)
Aliran (Flow banded)

Diambil dari hasil desk study dan atau pemetaan geologi atau interpretasi di lapangan.

6.         Bentuk Partikel dan Komposisi

Angularity

(Kebersudutan)
Menyudut (Angular)
Agak Menyudut (Sub-Angular)
Agak bulat (Sub-rounded)
Bulat (Rounded)
Bentuk
Ekuidimensional
Datar (Flat)
Melengkung (Elongated)
Datar dan Melengkung (Flat dan Elongated)
Tak Beraturan (Irregular)
Tekstur Permukaan
Kasar (Rough)
Halus (Smooth)

Komposisi partikel : Tergantung pada mineral dan atau jenis batuan yang menbentuk butiran tersebut.

7.         Diskontinuitas

Istilah umum untuk tiap diskontinuitas mekanis pada massa batuan yang memiliki kekuatan tarik kecil atau tidak ada sama sekali. Merupakan gabungan dari jenis kekar, bidang perlapisan yang lemah dan sesar. Sepuluh parameter yang dipilih untuk menggambarkan diskontinuitas dan massa batuan diterangkan dibawah ini.


Digambarkan dengan kemiringan terbesar yang diukur terhadap horizontal dan kemiringan yang diukur searah putaran jarum jam dari utara sebenarnya.


Diskripsi

Spasi (mm)
Amat sangat rapat (extremely close spacng)
< 200
Sangat rapat (very close spacing)
20 – 60
Rapat (Closely spacing)
60 – 600
Agak rapat (moderate  spacing)
200 – 600
Jarang (wide spacing)
600 - 2000
Sangat jarang (very wide spacing)
2000 – 6000
Amat sangat jarang (extremely wide spacing)
> 6000


Diskripsi

Panjang di Permukaan (m)
Sangat rendah (very low)
< 1
Rendah (low)
1 – 3
Sedang (medium)
3 – 10
Tinggi (high)
10 – 20
Sangat tinggi (very high)
> 20


Dinyatakan berdasarkan kekuatan batuan seperti yang disebutkan diatas.


Bukaan (mm)

Deskripsi
< 0.1
Sangat rapat (very tight)
Tertutup
0.1 – 0.25
Rapat (tight)
0.25 – 0.5
Sebagian terbuka (partly open)
0.5 – 2.5
Terbuka (open)
Berselang
2.5 - 10
Agak lebar (moderately wide)
>10
Lebar (wide)
10 - 100
Sangat lebar (very wide)
Terbuka
100 - 1000
Amat sangat lebar (extremely wide)
>1000
Besar (Cavernous)


Material yang memisahkan dinding-dinding diskontinuitas batuan yang bersebelahan seperti kalsit, klorit, lempung, lanau, breksi dan lain-lain.
Deskripsi kuantitatif material pengisi diperlukan seperti kekuatan, warna, plastisitas, warna tanah/batuan, kondisi kadar air dan lain-lain seperti deskripsi untuk tanah/batuan, sketsa dan foto juga diperlukan.

Diskontinuitas yang tidak terisi

Tingkat Rembesan

Deskripsi
I
Diskontinuitas sangat rapat dan kering, air hampir tidak mungkin mengalir
II
Diskontinuitas kering tanpa tanda-tanda aliran air
III
Diskontinuitas kering tapi terlihat tanda-tanda aliran air seperti bercak karat dan lain-lain.
IV
Diskontinuitas sedikit basa tetapi tidak ada air bebas
V
Diskontinuitas menunjukkan rembesan, tetesan air dibeberapa tempat, tetapi tanpa aliran yang menerus
VI
Diskontinuitas memeperlihatkan aliran air yang menerus (perkirakan l/menit dan gambarkan tekanan misal rendah, sedang, tinggi).


Diskontinuitas yang terisi

Tingkat Rembesan

Deskripsi
I
Material pengisi sangat terkonsolidasi dan kering, aliran yang nyata tidak terjadi karena permeabilitas yang rendah.
II
Material pengisi lembab, tetapi tidak ada air bebas.
III
Material pengisi basah, tetesan air di beberapa tempat.
IV
Material pengisi menunjukkan tanda-tanda gerusan, air mengalir terus menerus (perkirakan l/menit).
V
Material pengisi tergerus dibeberapa tempat, air cukup banyak mengalir melalui saluran akibat gerusan (perkirakan l/menit dan gambarkan tekanan misal rendah, sedang, tinggi).
VI
Material pengisi terbilas seluruhnya, tekanan air sangat tinggi terjadi, terutama pada saat pertama sekali tersingkap (perkirakan l/menit dan gambarkan tekanan misal rendah, sedang, tinggi).



MASSA BATUAN : MISALNYA DINDING TEROWONGAN

Tingkat Rembesan

Deskripsi
I
Dinding dan atap kering, tidak ada rembesan teramati
II
Rembesan kecil, tentukan tumpahan
III
Aliran sedang, tentukan diskontinuitas dengan aliran menerus (perkirakan l/menit per 10 m panjang galian).
IV
Aliran besar, tentukan diskontinuitas dengan aliran kuat (perkirakan l/menit per 10 m panjang galian).
V
Aliran sangat besar, tentukan sumber aliran yang besar (perkirakan l/menit per 10 m panjang galian).



NO

Deskripsi
I
Pejal, terkadang ada kekar acak
II
Satu set kekar
III
Satu sesat kekar dan acak
IV
Dua set kekar
V
Dua set kekar dan acak
VI
Tiga set kekar
VII
Tiga set kekar dan acak
VIII
Empat set kekar atau lebih
IX
Batu pecah/hancur

Diskontinuitas individual utama harus dicatat satu persatu.



Indeks Ukuran Blok (Ib)
Dapat diperkirakan dengan memilih beberapa ukuran blok tipikal dan mengambil ukuran rata-ratanya.


Hitungan Join Volumetrik (Jr)

Deskripsi

Jr (Join/m2)
Blok sangat besar (very large block)
< 1
Blok Besar (Large block)
1 – 3
Blok Ukuran sedang (medium size block)
3 – 10
Block kecil (small block)
10 – 30
Block sangat kecil (very small block)
> 30

Nilai Jr > 60 menunjukkan batu pecah,tipikal zona pecahan tanpa lempung


MASSA BATUAN

Ukuran dan bentuk block

Deskripsi
Massive
Sedikit kekar atau berspasi sangat lebar
Blocky
Kurang lebih ekidimensional
Tabular
Satu dimensi jauh lebih kecil dari dua yang lain
Columnar
Satu dimensi jauh lebih besar dari dua yang lain
Irregular
Banyak varisai ukuran dan bentuk  blok
Crushed
Banyak kekar


CATATAN UNTUK DESKRIPSI INTI:

TCR, SCR, RQD dan IF

Panjang inti 1.0 – 2.0 m
TCR %      :           Total core recovery     = inti + kerikil
SCR %      :           Solid Core Recovery   = inti yang utuh
RQD %     :           Rock Quality Designation      = Jumlah inti yang memiliki panjang > 100 mm (10 cm).
IF               :           Fracture Index                        = Jumlah rekahan / meter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar